Ratusan kapal nelayan menjadi penyangga bendera Merah Putih yang dibentangkan di perbatasan laut RI, tepat diperbatasan perairan Indonesia–Malaysia. Dalam rangka peringatan HUT RI ke-77, Kemarin (17/8)
“Mendengar semangat mereka meneriakkan kemerdekaan rasanya membuat merinding. Ini perayaan kemerdekaan membangkitkan patriotisme kebangsaan dari ujung negeri,” ucap Cucu Syarif Hidayatulloh, ketua panitia pengibaran bendera.
Dibeberapa tempat, kain bendera terjatuh dan basah, sehingga menambah berat bobot bendera yang diklaim lebih dari 7 ton dengan lebar 115 cm tersebut. Hal ini disebabkan oleh gelombang laut yang kuat, sehingga timbul kendala pembentangan bendera 10 km tersebut. Selain itu pasang surut air laut juga menjadi hambatan, alhasil sejumlah kapal nelayan yang seharusnya ikut membentangkan bendera, harus terhambat karena kondisi air surut.
“Tadinya kita hanya membatasi satu kapal dengan tiga orang saja. Namun mereka sekeluarga rela meninggalkan pekerjaannya untuk ikut. Akhirnya perahu terisi keluarga para nelayan, dan semakin meramaikan perayaan kemerdekaan,” tuturnya
Di perayaan HUT RI 77 ini, warga Pulau Sebatik juga memiliki harapan supaya ada perbaikan harga kelapa sawit yang tengah anjlok.